Cari Blog Ini fbfoksia.blogspot.com
Rabu, 27 April 2016
Halimah as-Sa’diyyah Tentang Masa Bayi Rasullah Saw
Bismillahhirrahmanirrahim
Beikut merupaka cerita dari Halimah tentang Rasullah Saw ketika masih Bayi hingga masa penyapihannya. Ibnu Ishaq berkata, “Halimah pernah berkisah, bahwasanya suatu ketika dia pergi bersama suami dan bayi yang masih disusinya bersama rombongan para wanita dari kalangan Bani Sa’ad bin Bakr yang sama-sama tengah mencari bayi yang akan disusui. Halimah berkisah; ketika itu musim paceklik dimana kami tidak memiliki apa-apa lagi, lalu aku pergi dengan mengendarai keledai betina bewarna putih kehijauan milikku beserta seekor unta yang sudah tua. Demi allah! Tidak setetes pun susu yang dihasilkanya, kami pun tidak bisa tidur pulas melewati malam karena tangis bayi kami yang menangis kelaparan sedang air susuku tidak mencukupi. Begitu juga dengan air susu unta kami tersebut sudah tidak berisi. Hari-hari yang kami lewati cukup sulit untuk sampai di kota Mekkah untuk mencari bayi yang akan disusui tetapi kami selalu berharap pertolongan dan jalan keluar. Tidak seorangpun wanita diantara kami ketika ditawarkan kepadanya untuk menyusui Rasulullah Saw melainkan menolaknya bila diberitahu perihal kondisi beliau yang yatim. Sebab, tujuan kami (rombongan wanita penyusu bayi), hanya mengharapkan imbalan materi dari orang tuanya sedang beliau yatim, apa gerangan yang akan diberikan ibu dan kakeknya buat kami? Kami semua tidak menyukainya karena hal itu.
Ahkirnya semua wanita penyusu dapat bayi kecuali aku, tatkala kami sepakat untuk pulang, aku berkata pada suamiku , demi Allah! Aku tidak sudi pulang bersama teman-temanku tanpa membawa bayin susuan. Aku akan pergi kebayi yatim tersebut dan akan mengambilnya menjadi bayi susuanku. ‘lalu suamiku berkata, ‘tidak mengapa bila kamu melakukan hal itu, semoga allah menjadikan kehadiranya menjadi suatu keberkahan’. Akhirnya aku membawa beliau Rasullah Saw.
Halimah melanjutkan; setelah itu, aku membawanya menuju tungganganku, ketika ku baringkan dipangkuanku beliau menetek hingga kenyang, dilanjutkan dengan saudara sesuannya (bayiku) hingga kenyang pula, kemudian keduanya tertidur dengan lelap padahal sebelumnya kami tidak bisa memicingkan mata untuk tidar karena tangis bayi kami. Suamiku memeriksa unta tua milik kami dan ternyata susunya sudah berisi, lalu dia memerahnya untuk diminum hingga perut kami kenyang. Dan malam itu adalah tidur terindah yang pernah kami rasakan, karena kami tidur dengan lelap.
Pada pagi harinya, suamiku berkata padaku, ‘Demi Allah! Tahukah kamu wahai halimah? Kamu telah mengambil manusia yang diberkahi’. Aku menimpali, ‘demi Allah! Aku berharap demikian’. Kemudian kami pergi lagi, aku menunggangi keledai betinaku dan membawa beliau Rasulullah Saw diatasnya. Demi Allah! Keledai betinaku tersebut mampu menempuh jarak perjalanan unta-unta merah mereka, sehingga teman-teman wanitaku penuh keheranan berkata padaku,’wahai putri abu zuaib! Ada apa denganmu! Kasihanilah kami, bukankah keledai ini yang engkau tunggangi dulu ketika pergi?’ aku menjawab, ‘Demi Allah! Keledai inilah yang waktu itu’. Demi Allah! Pasti ada sesuatu pada keledai ini’. Sesampainya diperkampungan bani sa’ad tempat yang paling tandus sepengetahuanku (halimah) namun aku melihat perut kambingku berisi dengan perut kenyang dan kami dapat memerah susunya dan meminumnya dan hal ini tidak pada kambing kaum bani sa’ad lainya, kemudian mereka berkata celakalah kalian! Pergilah, ikuti kemana saja pengembala kambing putri abu zuaib mengembalakan kambingnya, namun pada realitanya kambing-kambing mereka tetep kelaparan dan tidak menghasilkan susu.
Rasulullah Saw tinggal bersama halimah hingga terjadinya peristiwa dibelahnya dada Rasulullah Saw ketika berusia 4 atau 5 tahun. Imam muslim meriwayatkan dari Anas bahwasanya Rasulullah Saw didatangi Malaikat Jibril As saat beliau bermain dengan teman-teman sebayanya. Jibril As menangkapnya dan merebahkan beliau diatas tanah lalu membelah jantungnya dan mengeluarkanya, dari jantung ini dikeluarkan segumpal darah. Jibril As berkata, ‘ini adalah bagian setan yang ada pada dirimu (sehingga bila tetap ada, ia dapat memperdayaimu, pent.)’. kemudian mencuci jantung tersebut dengan air zamzam dalam baskom dari emas, lalu memperbaiki dan menaruhnya ditempat semula. Teman-teman sebayanya tersebut berlarian mencari ibu susuannya seraya berkata,’muhammad telah dibunuh!’ meraka ahirnya beramai-ramai menghampiri dan menemukannya dengan rona muka yang sudah berubah. Anas (periwayat hadist) berkata ‘sungguh aku telah melihat bekas jahitan itu didada Rasulullah Saw.
Source by: Perjalanan Hidup Rasul yang Agung MUHAMMAD Rasullah SAW dari kelahiran hingga detik-detik terahir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri (sebagai Juara I Lomba Penulisan Sirah Nabawiyah Rabithah al-Alam al-Islami).
Image by : www.answeringmuslims.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Allahhuakbar, ayo akhi wa ukhti ramaikan hari2 kita dengan membaca siroh, agar bertambah keimnan kita. Aamiin
BalasHapus