Cari Blog Ini fbfoksia.blogspot.com

Rabu, 27 April 2016

Halimah as-Sa’diyyah Tentang Masa Bayi Rasullah Saw

muhammad.jpg
Bismillahhirrahmanirrahim
Beikut merupaka cerita dari Halimah tentang Rasullah Saw ketika masih Bayi hingga masa penyapihannya. Ibnu Ishaq berkata, “Halimah pernah berkisah, bahwasanya suatu ketika dia pergi bersama suami dan bayi yang masih disusinya bersama rombongan para wanita dari kalangan Bani Sa’ad bin Bakr yang sama-sama tengah mencari bayi yang akan disusui. Halimah berkisah; ketika itu musim paceklik dimana kami tidak memiliki apa-apa lagi, lalu aku pergi dengan mengendarai keledai betina bewarna putih kehijauan milikku beserta seekor unta yang sudah tua. Demi allah! Tidak setetes pun susu yang dihasilkanya, kami pun tidak bisa tidur pulas melewati malam karena tangis bayi kami yang menangis kelaparan sedang air susuku tidak mencukupi. Begitu juga dengan air susu unta kami tersebut sudah tidak berisi. Hari-hari yang kami lewati cukup sulit untuk sampai di kota Mekkah untuk mencari bayi yang akan disusui tetapi kami selalu berharap pertolongan dan jalan keluar. Tidak seorangpun wanita diantara kami ketika ditawarkan kepadanya untuk menyusui Rasulullah Saw melainkan menolaknya bila diberitahu perihal kondisi beliau yang yatim. Sebab, tujuan kami (rombongan wanita penyusu bayi), hanya mengharapkan imbalan materi dari orang tuanya sedang beliau yatim, apa gerangan yang akan diberikan ibu dan kakeknya buat kami? Kami semua tidak menyukainya karena hal itu.
Ahkirnya semua wanita penyusu dapat bayi kecuali aku, tatkala kami sepakat untuk pulang, aku berkata pada suamiku , demi Allah! Aku tidak sudi pulang bersama teman-temanku tanpa membawa bayin susuan. Aku akan pergi kebayi yatim tersebut dan akan mengambilnya menjadi bayi susuanku. ‘lalu suamiku berkata, ‘tidak mengapa bila kamu melakukan hal itu, semoga allah menjadikan kehadiranya menjadi suatu keberkahan’. Akhirnya aku membawa beliau Rasullah Saw.
Halimah melanjutkan; setelah itu, aku membawanya menuju tungganganku, ketika ku baringkan dipangkuanku beliau menetek hingga kenyang, dilanjutkan dengan saudara sesuannya (bayiku) hingga kenyang pula, kemudian keduanya tertidur dengan lelap padahal sebelumnya kami tidak bisa memicingkan mata untuk tidar karena tangis bayi kami. Suamiku memeriksa unta tua milik kami dan ternyata susunya sudah berisi, lalu dia memerahnya untuk diminum hingga perut kami kenyang. Dan malam itu adalah tidur terindah yang pernah kami rasakan, karena kami tidur dengan lelap.
Pada pagi harinya, suamiku berkata padaku, ‘Demi Allah! Tahukah kamu wahai halimah? Kamu telah mengambil manusia yang diberkahi’. Aku menimpali, ‘demi Allah! Aku berharap demikian’. Kemudian kami pergi lagi, aku menunggangi keledai betinaku dan membawa beliau Rasulullah Saw diatasnya. Demi Allah! Keledai betinaku tersebut mampu menempuh jarak perjalanan unta-unta merah mereka, sehingga teman-teman wanitaku penuh keheranan berkata padaku,’wahai putri abu zuaib! Ada apa denganmu! Kasihanilah kami, bukankah keledai ini yang engkau tunggangi dulu ketika pergi?’ aku menjawab, ‘Demi Allah! Keledai inilah yang waktu itu’. Demi Allah! Pasti ada sesuatu pada keledai ini’. Sesampainya diperkampungan bani sa’ad tempat yang paling tandus sepengetahuanku (halimah) namun aku melihat perut kambingku berisi dengan perut kenyang dan kami dapat memerah susunya dan meminumnya dan hal ini tidak pada kambing kaum bani sa’ad lainya, kemudian mereka berkata celakalah kalian! Pergilah, ikuti kemana saja pengembala kambing putri abu zuaib mengembalakan kambingnya, namun pada realitanya kambing-kambing mereka tetep kelaparan dan tidak menghasilkan susu.
Rasulullah Saw tinggal bersama halimah hingga terjadinya peristiwa dibelahnya dada Rasulullah Saw ketika berusia 4 atau 5 tahun. Imam muslim meriwayatkan dari Anas bahwasanya Rasulullah Saw didatangi Malaikat Jibril As saat beliau bermain dengan teman-teman sebayanya. Jibril As menangkapnya dan merebahkan beliau diatas tanah lalu membelah jantungnya dan mengeluarkanya, dari jantung ini dikeluarkan segumpal darah. Jibril As berkata, ‘ini adalah bagian setan yang ada pada dirimu (sehingga bila tetap ada, ia dapat memperdayaimu, pent.)’. kemudian mencuci jantung tersebut dengan air zamzam dalam baskom dari emas, lalu memperbaiki dan menaruhnya ditempat semula. Teman-teman sebayanya tersebut berlarian mencari ibu susuannya seraya berkata,’muhammad telah dibunuh!’ meraka ahirnya beramai-ramai menghampiri dan menemukannya dengan rona muka yang sudah berubah. Anas (periwayat hadist) berkata ‘sungguh aku telah melihat bekas jahitan itu didada Rasulullah Saw.

Source by: Perjalanan Hidup Rasul yang Agung MUHAMMAD Rasullah SAW dari kelahiran hingga detik-detik terahir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri (sebagai Juara I Lomba Penulisan Sirah Nabawiyah Rabithah al-Alam al-Islami).

Image by : www.answeringmuslims.com
    

Kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah SAW

muhammad.jpg
sayyidul mursalin, rasulullah saw dilahirkan ditengah kabilah besar bani hasyim dikota mekkah pada pagi hari senin tanggal 9 rabbi'ul awwal pada tahun tragedi pasukan bergajah atau 40 tahun berlalunya kekuasaan Kisra Anusyirwan. bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571M sesuai dengan analisis seorang ulama besar, Muhammad Sulaiman al-manshurfuri dan seorang astrolog (ahli ilmu falaka) Mahmud Basya.
Ibnu sa’ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah Saw pernah menceritakan, “ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang karenanya istana-istana negeri syam tersinari.” Imam ahmad, ad-darimi dan periwayat selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir sama dengan riwayat tersebut.
Sumber lainya menyebutkan, telah terjadi irhashat (tanda-tanda awal akan diutusnya nabi) ketika kelahiran beliau Rasulullah Saw diantaranya: jatuhnya 14 beranda istana kekaisaran persia, padanya api yang disembah kaum Majusi dan robohnya gereja-gereja disekitar danau sawah setelah airnya menyusut. Riwayat tersebut dilansir oleh Ath-Thabari, al-Baihaqi dan lainya.
Setelah beliau Rasulullah Saw dilahirkan, ibundanya mengirim utusan ke kakeknya Abdul Muthalib untuk memberitahukan kabar gembira kelahiran cucunya tersebut. Kakeknya langsung datang dengan suka cita dan memboyong cucunya tersebut masuk ke ka’bah; berdo’a kepada allah dan bersyukur, kemudian memberi namanya MUHAMMAD, padahal nama seperti ini tidak populer ketika itu dikalangan bangsa arab, dan pada hari ketujuh kelahiran abdul muthalib mengkhitan beliau sebagaimana tradisi yang berlaku dibangsa arab.
Wanita pertama yang menyusui Rasulullah Saw setelah ibundanya adalah Tsuwaibah, wanita ini merupakan budak wanita Abu Lahab yang saat itu juga sedang menyusui bayinya yang bernama Masruh. Sebelumnya dia juga telah menyusui hamzah bin abdul muthalib, kemudian menyusui abu salamah bin abdul asad al-makhzumi setelah menyusui Rasullah Saw.

Source by: Perjalanan Hidup Rasul yang Agung MUHAMMAD Rasullah SAW dari kelahiran hingga detik-detik terahir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri (sebagai Juara I Lomba Penulisan Sirah Nabawiyah Rabithah al-Alam al-Islami).

Image by : www.answeringmuslims.com

Sabtu, 23 April 2016

Rasulullah Gulat Dengan Rukanah

piala.jpg

Gulat disebut sebagai olahraga tertua di dunia yang dikompetisikan. Olahraga gulat telah muncul di lukisan-lukisan Mesir kuno yang berusia 5000-an tahun. Konon, gulat sudah menjadi mata pelajaran di Tiongkok sejak 2050 SM. Tidak heran, dalam adegan kolosal, para kesatria sering adu tanding gulat untuk menunjukkan kehebatan mereka.

Olahraga ini juga cukup populer di masa-masa Islam. Masa saat Rasulullah ﷺ masih hidup dan berinteraksi dengan masyarakat Arab kala itu. Di masa beliau ﷺ ada seorang pegulat yang dikenal sebagai juara. Ia sangat sulit ditaklukkan. Tidak ada seorang pun yang berhasil menempelkan perutnya ke tanah saat bergulat. Namanya adalah Rukanah.

Siapakah Rukanah?

Namanya adalah Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf al-Muthallibi. Ia adalah seorang pemimpin Arab yang terkenal dengan kekuatannya. Walaupun badannya kekar dan besar, Rukanah tetap lincah dalam berkuda.

Rukanah adalah seorang laki-laki kuat. Ia masih dalam kemusyrikan di awal-awal datangnya risalah kenabian Muhammad ﷺ. Ia begitu tenar sebagai seorang pegulat hebat. Tidak ada seorang pun yang mampu menguncinya hingga tergeletak di tanah. Postur tubuh dan perawakannya yang besar tampak begitu kentara. Terlihat mencolok dibanding orang-orang di sekelilingnya.

Ototnya yang kekar tidak menghalangi Rasulullah ﷺ untuk membuka hatinya tentang kebenaran Islam. Dan di antara variasi dakwah Rasulullah ﷺ adalah beliau menempuh pendekatan dalam bidang olahraga. Beliau ﷺ berduel gulat dengan Rukanah. Subhanallah…

Ibnul Atsir mengatakan, “Rukanah adalah seseorang yang pernah duel gulat dengan Nabi ﷺ. Beliau mengalahkannya dua atau tiga kali. Padahal ia termasuk laki-laki Quraisy yang paling kuat. Hidayah Islam baru ia sambut ketika penaklukkan Kota Mekah. Ia wafat di masa kekhalifahan Utsman. Ada juga yang mengatakan ia wafat pada tahun 42 H. Di masa kekhalifahan Muawiyah radhiallahu ‘anhu.” (al-Isti’ab oleh Ibnu Abdil Bar hal: 801 dan Asadul Ghabah oleh Ibnul Atsir, hal: 1708).

Rukanah Adu Gulat Dengan Nabi ﷺ

Ibnu Ishaq mengatakan, “Abu Ishaq bin Yasar berkata kepadaku: Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthallib bin Abdu Manaf adalah orang Quraisy yang paling kuat. Suatu hari ia bersama Rasulullah ﷺ di suatu kampung Mekah (sebelum hijrah).

Rasulullah ﷺ berkata kepadanya: Wahai Rukanah, tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dan menerima dakwahku?

Rukanah menjawab: Seandainya aku mengetahui apa yang engkau serukan itu adalah kebenaran, pasti aku akan mengikutimu.

Rasulullah menimpali: Bagaimana kiranya kukalahkan engkau dalam gulat. Apakah engkau akan meyakini kebenaran perkataanku?

Rukanah menjawab: Iya.

Rasulullah berseru: Ayo berdiri. Akan kukalahkan engkau.”

Abu Ishaq melanjutkan kisahnya, “Rukanah pun menyambut tantangan itu. Keduanya pun duel gulat. Rasulullah ﷺ menyergapnya dan berhasil menjatuhkannya. Rukanah pun tak berdaya.

Penasaran dengan kekalahannya, Rukanah berkata: ‘Kita ulangi wahai Muhammad’. Keduanya pun kembali bergulat.

Rukanah kembali berkata: ‘Wahai Muhammad, luar biasa, kau berhasil mengalahkanku!’

Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Yang lebih luar biasa dari ini pun akan kutunjukkan jika engkau mau. Jika engkau bertakwa kepada Allah dan menaatiku’.

‘Apa itu?’ Tanya Rukanah.

Nabi ﷺ menjawab: ‘Akan kupanggil pohon yang engkau lihat itu. Dan dia akan datang kepadaku’.

‘Panggillah’, tantang Rukanah.

Pohon itu pun datang hingga ke hadapan Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah ﷺ berkata kepada pohon itu: ‘Kembalilah ke tempatmu’. Pohon itu pun kembali ke tempatnya semula.

Rukanah pun pergi menuju kaumnya. Ia berkata, ‘Wahai anak-anak Abdu Manaf, mereka telah menyihir masyarakat. Demi Allah, aku tidak pernah melihat penyihir yang lebih sakti darinya’. Kemudian Rukanah mengabarkan apa yang ia lihat.” (Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam, tahqiq al-Halabi, 1: 390-391).

Dalam riwayat al-Baladzuri disebutkan bahwa Rukanah-lah yang menantang Rasulullah ﷺ bergulat. Ia dikabarkan tentang Nabi ﷺ. Lalu Rukanah menemui beliau di salah satu bukit di Mekah. Rukanah mengatakan, “Wahai anak saudaraku –karena sama-sama bani Abdu Manaf-, telah sampai kabar tentangmu kepadaku. Aku tidak mengenal engkau sebagai pembohong. Jika engkau mengalahkanku (dalam gulat), maka aku yakin engkau orang yang benar”. Nabi ﷺ pun bergulat dengannya sebanyak tiga kali.

Abu al-Yaqzhan mengatakan: Ketika Rukanah datang kepada Nabi ﷺ untuk memeluk Islam di hari Fathu Mekah, ia berkata, “Demi Allah, aku mengetahui jika engkau bergulat denganku, engkau akan mendapat pertolongan dari langit”. Kemudian ia pindah ke Madinah dan tinggal di sana hingga wafat di awal pemerintahan Muawiyah radhiallahu ‘anhu (Ansabul Asyraf oleh al-Baladzuri, 1: 155, 9: 392-392. Ia memiliki penguat dalam riwayat at-Tirmidzi 1784, Abu Dawud 4078, dan al-Hakim 5903).

Anak Rukanah Bergulat dengan Nabi ﷺ

Selain bergulat dengan Rukanah, Nabi ﷺ pun pernah berduel dengan orang-orang selain Rukanah. Di antaranya adalah anak dari Rukanah. Namanya Yazid bin Rukanah. Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma mengisahkan, “Yazid bin Rukanah datang menemui Nabi ﷺ dengan membawa 300 ekor domba. Ia berkata, ‘Wahai Muhammad, apakah engkau mau duel gulat denganku?’

Nabi ﷺ menjawab, ‘Apa hadiahnya jika aku mengalahkanmu?’

‘100 domba ini’, jawabnya. Keduanya pun bergulat. Dan Nabi ﷺ yang menang.

Yazid kembali menantang Rasulullah. Ia berkata, ‘Maukah engkau adu gulat (sekali) lagi?’

Nabi ﷺ menjawab, ‘Apa imbalannya?’

Yazid menjawab, ‘100 domba lainnya’. Keduanya pun bergulat. Lagi-lagi Nabi mengalahkannya. Disebutkan bahwasanya keduanya bergulat sampai tiga kali.

Yazid berkata, ‘Wahai Muhammad, sebelumnya tidak ada yang mampu membuat perutku menempel dengan tanah kecuali dirimu. Dan tidak ada yang paling aku benci pula selain dirimu. Namun sekarang aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah. Dan engkau adalah utusan Allah’. Kemudian Rasulullah ﷺ mengembalikan semua dombanya.” (Ibnu Abdil Bar dalam al-Isti’ab 2770, Ibnul Atsir dalam Asadul Ghabah 5544, Ibnu Hajar dalam al-Ishabah fi Tamyiz ash-Shahabah 9279, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Irawa’ al-Ghalil 1503).

Pelajaran

Pertama: Metode dakwah Rasulullah yang variatif. Beliau berdakwah berceramah. Beliau berdakwah dengan cara bersedekah. Dengan akhlak yang mulia. Dengan pendekatan kultural. Sampai dengan pendekatan dalam bidang olahraga. Namun pendekatan dakwah beliau tidak menerabas sesuatu yang Allah larang.

Kedua: Nabi ﷺ tidaklah menginginkan harta dunia dari hasil duelnya dengan Rukanah dan anaknya, akan tetapi beliau menginginkan hidayah.

Ketiga: Betapa pun orang-orang musyrik sombong dalam menolak Islam, Rasulullah tidak menyerah mendakwahi mereka. Fitrah mereka tetap ingin keluar dari gelapnya kesyirikan.

Keempat: Terkadang seseorang malu menerima dakwah dengan metode ceramah. Namun ia akan mengakui keunggulan dan kebenaran yang dibawa orang lain apabila bisa mengalahkannya dalam bidang yang ia geluti. Oleh karena itu, terkadang seseorang lebih menerima orang yang seprofesi dengannya ketika mendakwahinya. Dosen dengan dosen. Pegawai pabrik dengan pegawai pabrik. Mantan artis dakwah kepada artis. Dll.

Kelima: Meskipun orang-orang musyrik berlaku sombong dan kasar terhadap Nabi ﷺ, namun beliau tetap berlaku ramah. Sehingga mereka tidak segan mengajukan pertanyaan bahkan mengajak adu gulat sekalipun.

source by : kisahmuslim.com
image by : alibaba.com

Selasa, 19 April 2016

Wafatnya Rasulullah SAW

WAHYU
TERAKHIR KEPADA RASULULLAH SAW

muhammad-saw.jpg

       Diriwayatkan bahwa
surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari
Jumaat di padang
Arafah pada musim haji penghabisan [Wada'].

Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika
ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati
isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW
bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah
itu turun malaikat Jibril AS dan berkata:

"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah
disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh
Allah S.W.T dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu
kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari
terakhir aku bertemu dengan kamu."

       Setelah Malaikat
Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke
Madinah.Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah
SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS.
Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil
berkata:

"Agama kita telah sempurna. Agama kila telah
sempurna."

       Apabila Abu Bakar
ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan
kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis
sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang
Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka
berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata:
"Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini
sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempuma."
Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata,
"Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa
kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempuma maka
akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia
menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi
yatim dan para isteri nabi menjadi janda."

       Setelah mereka
mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka akan kebenaran
kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan
mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus
memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah
seorang dari para sahabat, "Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari
rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang
kuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan
dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas
beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah
Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka yang menangis dan
bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?."

       Kemudian Ali ra. berkata,
"Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini
membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya
Rasulullah?." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh
Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu
semua telah dekat".

       Setelah Abu Bakar
ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya
sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah
SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu
saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta
baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah SAW
sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra.,
"Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke
mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan
tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah telah menyediakan
dirinya untuk dibalas [diqishash]."

       Setelah Bilal
sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu.
Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?."
Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh
Rasulullah SAW unluk mengambil tongkat beliau."Kemudian Fathimah ra.
berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata
Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk
diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia
yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak
menjawab perlanyaan Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat
tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah
Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun
menyerahkan kepada 'Ukasyah.

       Melihatkan hal
yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan sambil berkata:
"Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah
kami berdua." Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan
Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar
dudukiah kamu berdua, sesungguhnya Allah S.W.T telah menetapkan tempatnya untuk
kamu berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah!
Aku adalah orang yang senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu
pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW" Lalu
Rasultillah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah
S.W.T telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu
Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu
tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash
kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW" Mendengar kata-kata
cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu
berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau
kamu hendak memukul."

     Kemudian 'Ukasyah
berkata: "Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak
memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah
SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat
tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus
anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda.
Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang
dimuliakan oleh Allah S.W.T dengan badan saya. Dan Allah S.W.T menjaga saya
dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah SAW berkata,
"Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga,
inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas
kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para
jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar
bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah
SAW di dalam syurga."

       Apabila ajal
Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah
Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah
S.W.T mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua
bertaqwa kepada Allah S.W.T dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari
perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat
kembalinya seorang hamba kepada Allah S.W.T dan menempatkannya di syurga. Kalau
telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas
hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah
itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki,
atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih.

       Apabila kamu
memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku
dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku.
Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah S.W.T, kemudian yang akan
menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat
Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para
pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok
bershalat ke atasku."

       Setelah para
sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun
menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah SAW anda
adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama
ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang
menguruskan perkara kami.

       Apabila anda sudah
tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul
nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku,
aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan
telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai
bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan
yang diam itu ialah maut.

       Apabila ada
sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali
kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka
lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."

       Setelah Rasulullah
SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW bermula. Dalam bulan safar
Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para sahabat.
Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah SAW diutus pada hari Senin dan
wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat,
setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah
Rasulullah SAW.

       Sesampainya Bilal
ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam,
"Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra.,
"Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra.
mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid
tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Apabila waktu subuh hampir hendak
lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam
seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah
SAW dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku
ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat subuh
berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata
Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan
tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh musibah."

       Setelah Bilal ra.
sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang
telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat menahan
dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar
ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh
rendah tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada
Fathimah ra.; "Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?." Maka
Fathimah ra. pun berkata: "Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi
ke masjid." Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas
ra., lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke
masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh
bersama dengan para jemaah.

       Setelah selesai
shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai kaum muslimin, kamu
semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah
kamu semua bertaqwa kepada Allah S.W.T dan mengerjakan segala perintahnya.
Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini
adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah
berkata demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah
S.W.T mewahyukan kepada malaikat lzrail AS, "Wahai lzrail, pergilah kamu
kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut
ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali.
Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia
izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak
mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."

       Setelah malaikat
lzrail mendapat perintah dari Allah S.W.T maka malaikal lzrail pun turun dengan
menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah
Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla
baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan
keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan
sumber risalah, bolehkan saya masuk?).

       Apabila Fathimah
mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai hamba Allah,
Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat." Kemudian
malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan
malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya
kepada Fathimah ra., "Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu."
Maka Fathimah ra. pun berkata, "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi
memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab
sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga terasa menggigil
badan saya." Kemudian Rasulullah SAW berkata; "Wahai Fathimah,
tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fathimah,"Tidak ayah."
"Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam
nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan
semua rumah serta meramaikan kubur."

       Fathimah ra. tidak
dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat perpisahan dengan
ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila Rasulullah SAW
mendengar tangisan Falimah ra. maka beliau pun berkata: "Janganlah kamu
menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan
bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat
lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap,
"Assalamuaalaikum ya Rasulullah."

       Lalu Rasulullah
SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi
aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat lzrail:
"Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu,
itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan maka aku akan
kembali." Berkata Rasulullah SAW, "Wahai lzrail, di manakah kamu
tinggalkan Jibril?" Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di langit
dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama kemudian Jibril AS
pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW.

       Apabila Rasulullah
SAW melihat kedatangan Jibril
AS maka Rasulullah SAW pun
berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat"
Berkata Jibril AS, "Ya aku tahu." Rasulullah SAW bertanya lagi,
"Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi
Allah S.W.T" Berkata Jibril
AS, "Sesungguhnya semua
pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit.
Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias
menanti kehadiran ruhmu."

       Berkata Rasulullah
SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari
kiamat nanti." Berkata Jibril AS, "Allah S.W.T telah berfirman yang
bermaksud, "Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam
syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat
memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga."

       Berkata Rasulullah
SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku."
Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail, mendekatlah kamu
kepadaku." Selelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, apabila ruh
beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril,
alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril
AS mengalihkan pandangan dari
Rasulullah SAW apabila mendengar kata-kata beliau itu.

       Melihatkan telatah
Jibril AS
itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka
melihat wajahku?" Jibril
AS berkata: "Wahai kekasih
Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul
maut?" Anas bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah SAW telah
sampai di dada beliau telah bersabda, "Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu
semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu."

       Ali ra. berkata:
"Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika menjelang saat-saat terakhir, telah
mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga,
saya dengan Rasulullah SAW berkata: "Umatku, umatku." Telah bersabda
Rasulullah SAW bahwa: "Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku;
"Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah S.W.T telah menciptakan sebuah laut di
belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat
untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan
lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu."


sholawat.jpg

marilah kita semua perbanyak sholawat kepada baginda rasulullah saw, semoga mendapat safaatnya kelak di hari akhir, karna baginda masih menahan do'a yang mustajab itu, do'a yang diberikan allah kepada setiap nabi namun rasullah belum mengguanakannya, dan rasullah akan menggunakan do'a tersebut untuk kita umatnya. aamiin

Image by : http://omidsafi.religionnews.com/2014/01/13/mawlid/

64
81
96

Sabtu, 16 April 2016

Azan yang Menakjubkan

azan-www-youtube-com.jpg


LIMA kali sehari, suara adzan selalu berkumandang di sekitar wilayah yang mayoritas umatnya beragama islam. Selama masih di Indonesia, tampaknya satu hal yang akan selalu hampir kita dengar setiap lima waktu dalam setiap hari adalah suara adzan. Ya, dari Sabang sampai Merauke, kita masih diberi kesempatan untuk mendengarkan adzan. Kecuali tentu saja di beberapa daerah yang mayoritas penduduknya non-Muslim.

Adzan merupakan media luar biasa untuk mengumandangkan tauhid terhadap yang Maha Kuasa dan risalah (kenabian) Nabi Muhammad saw. Adzan juga merupakan panggilan shalat kepada umat Islam, yang terus bergema di seluruh dunia lima kali setiap hari.

Betapa mengagumkan suara adzan itu, dan bagi umat Islam di seluruh dunia, adzan merupakan sebuah fakta yang telah mapan.

Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat. Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta yang mengagumkan.

1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat

Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan salat. Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.

2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan

Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.

Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.

Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar alunan adzan.

Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.

Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang adzan.

3. Perintah adzan datang melalui mimpi

Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.

Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.” Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.

4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah

Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.

Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.

5. Bilal tak kuat meneruskan adzan

Setelah Rasul wafar, Bilal tak kuasa lagi mengumandangkan adzan karena selalu menangis setiap kali mengingat Rasul.

6. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu

Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang.

Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!

7. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat

Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.

Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.

Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul.

Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga kiamat terjadi. Subahanallah.


[berbagai sumber]
source by : islampos.com dan fadhailul A'mal berdasarkan hadist-hadist rasulullah saw (karangan sami muhammad)
image by : www.youtube.com

Khalid Bin Walid (sang pedang allah)

khalid-bin-walid-sang-ped.jpg

KHALID bin Walid adalah salah satu sahabat Nabi yang mempunyai keutamaan dari banyak sahabat nabi yang lainnya. Kontribusinya terhadap Islam tidak diragukan lagi dan sudah dicatat dengan tinta emas dalam sejarah. Berikut adalah beberapa fakta soal Khalid bin Walid yang dikumpulkan dari berbagai sumber:

1. Khalid tidak pernah kalah dalam satu peperanganpun baik pada saat jahiliyah atau setelah masuk Islam

2. Nama lengkapnnya adalah Khalid bin Walid bin Al-Mugiroh Al-Qurasy Al-Makhzumy Al-Makky, anak saudari ummul mukminin Maimunah binti Al-Harits radhiallahu ‘anhu.

3. Khalid adalah seorang lelaki yang kekar, berpundak lebar, bertubuh kuat, sangat menyerupai Umar bin Al-Khattab radhiallahu ‘anhu.

4. Tahun kedelapan hijriyah, Khalid memeluk Islam.

5. Khalid merupakan seorang panglima perang yang jenius. Pada waktu perang Mu’tah, jumlah tentara kaum muslimin pada saat itu sekitar tiga ribu personil sementara bangsa Romawi memilki dua ratus ribu personil. Melihat tidak adanya keseimbangan jumlah tentara kaum muslimin dibanding musuh mereka, terkuaklah sikap kesatria dan kepahlawanan kaum muslimin pada peperangan ini. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan agar pasukan dipimpin oleh Zaid bin Haritsah, dan jika dia terbunuh maka kepeminpinan berpindah kepada Ja’far bin Abi Thalib, dan jika terbunuh maka kepeminpinan digantikan oleh Abdullah bin Rawahah.

Semua pemimpin tersebut mati syahid pada peperangan ini, lalu bendera diambil alih oleh Tsabit bin Aqrom, dan dia berkata kepada kaum muslimin: “Pilihlah seorang lelaki sebagai pemimpin kalian!”

Maka mereka memilih Khalid bin Walid. Maka pada peristiwa inilah tampak jelas keberanian dan kejeniusannya. Dia kembali mengatur para pasukan, dan mengubah strategi dengan menjadikan pasukan sayap kanan berpindah ke sayap kiri dan sebaliknya pasukan sayap kiri berpindah ke sebelah kanan. Kemudian sebagian pasukan diposisikan agak mundur setelah beberapa saat mereka datang seakan pasukan bantuan yang baru datang. Ini dilakukan guna melemahkan semangat berperang musuh kemudian kesatuan tentara kaum Muslimin terlihat menjadi besar atas pasukan kaum Romawi sehingga menyebabkan mereka mundur.

5. Khalid bin Walid diberhentikan sebagia panglima perang oleh Umar bin Khattab. Perkataan Umar yang sangat terkenal waktu itu adalah , “Aku memecat Khalid sehingga masyarakat mengetahui bahwa sesungguhnya Allah membela agamanya tidak dengan Khalid.”

6. Di antara ungkapan Khalid yang agung adalah, “Tidaklah sebuah malam di mana aku bersama seorang pengantin yang aku cintai lebih aku sukai dari sebuah malam yang dingin lagi bersalju dalam sebuah pasukan kaum muhajirin guna menyerang musuh.”

7. Khalid pernah menulis sebuah surat kepada kaisar Persia berisi, “Sungguh aku telah telah datang kepada kalian dengan pasukan yang lebih mencintai kematian sebagaimana orang-orang Persia menyenangi minum khamr.”

8. Qais bin Hazim berkata, “Aku telah mendengar Khalid berkata, ‘Berjihad telah menghalangiku mempelajari Al-Qur’anul Karim.’”

Abu Zannad berkata, “Pada saat Khalid akan meninggal dunia dia menangis dan berkata, ‘Aku telah mengikuti perang ini dan perang ini bersama pasukan, dan tidak ada satu jengkalpun dari bagian tubuhku kecuali padanya terdapat bekas pukulan pedang atau lemparan panah atau tikaman tombak dan sekarang aku mati di atas ranjangku terjelembab sebagaimana matinya seekor unta. Janganlah mata ini terpejam seperti mata para pengecut. ‘“

9. Ketika wafat, Khalid hanya meninggalkan kuda, dan senjatanya saja yang dijadikan sebagai sedekah di jalan Allah. Pada saat berita kematian tersebut sampai kepada Amirul Mu’minin Umar bin Al-Kattab dia berkata, “Semoga Allah meberikan rahmatnya kepada Abu Sulaiman, sesungguhnya dia seperti apa yang kami perkirakan.”

10. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Adapun Khalid maka dia telah menyimpan baju besinya dan perlengkapan berperangnya di jalan Allah.”

11. Khalid wafat pada tahun 21 Hijriah di Himsh pada usia 52 tahun. []

Sumber: Biografi Khalid bin Walid Radhiyallahu’anhu, Dr. Amin bin Abdullah asy-Syaqawi, http://www.islamhouse.com /p/285620
source by : islampos.com
image by :

Jumat, 15 April 2016

Surga yang Kekal Dunia yang Fana

dunia-sementara-memegene.jpg

Empat Kelebihan Surga Dibanding Kenikmatan dunia
DALAM hidup ini terdapat dua unsur yang saling berlawanan. Keduanya datang silih berganti seperti siang dan malam, senang dan susah, sehat dan sakit. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada atau dihilangkan, maka kehidupan di dunia ini tidak dapat berjalan.

Di akhirat pun demikian, ada 2 hal yang saling berlawanan yaitu surga dan neraka. Namun bedanya jika di dunia kesenangan dan kesusahan menjadi satu, Sedangkan di akhirat keduanya dipisahkan. Orang baik tempatnya di surga bersama dengan segala kesenangan yang ada di dalamnya. Sedangkan orang jahat berada di neraka bersama dengan segala penderitaan yang telah disiapkan.

Kehidupan di surga layaknya kehidupan di dunia; ada langit, tanah, sungai, pepohonan, tempat tinggal, pakaian, pasar dan sebagainya. Tetapi kualitas dan kuantitasnya jauh berbeda dengan apa yang ada di dunia.

Selain itu, ada beberapa perbedaan yang sangat mencolok antara kenikmatan yang ada di surga dengan kenikmatan yang ada di dunia, diantaranya;


Pertama, di surga manusia tidak mungkin mati. kematian adalah sesuatu yang menyebabkan kenikmatan menjadi tidak bernilai. Untuk apa manusia mengejar kesenangan dan kenikmatan dunia jika toh ujung-ujungnya ia akan merasakan sakitnya kematian.

Orang yang hidupnya bergelimang harta dan kesenangan dunia tidak jauh berbeda dengan orang yang hidup miskin dan menderita ketika kematian menghampirinya. Yang akan membedakan hanyalah amal yang mereka lakukan selama hidup di dunia.


Kedua, di surga manusia tidak akan sakit. Sakit dalam bentuk apapun tidak akan ada lagi di surga. Hati yang terluka, kaki yang tertusuk duri dan tubuh yang terbaring lemah di peraduan hanya terjadi di dunia.


Ketiga, di surga manusia tidak menjadi tua. Kecantikan dan ketampanan akan segera pudar ketika manusia memasuki masa tua. Sampai detik ini pun belum ada obat-obatan yang mampu menjadikan kulit manusia tetap kencang dan cantik selamanya.

Maka dari itu, merugilah orang-orang yang menghabiskan harta dan umurnya hanya untuk mengejar kesenangan dunia. Karena tubuh ini semakin hari akan semakin tua dan kehidupan ini semakin hari akan semakin berat.


Keempat, di surga manusia tidak pernah sedih. Banyak sekali kejadian di dunia ini yang menyebabkan hati manusia bersedih. Entah itu kematian, kehilangan benda yang disayangi, kekurangan makanan dan yang lainnya. Itu terjadi karena kenyataan yang terjadi di lapangan sering tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh hati.

Berbeda dengan kehidupan di surga, setiap keinginan yang terbersit dalam pikirian akan dapat diwujudkan secara langsung tanpa harus shabar menunggu apalagi sampai mengalami kegagalan. Disana tidak ada sesuatupun yang tidak disukai oleh manusia yang menyebabkan hatinya bersedih. Semua sesuai dengan apa yang diinginkannya bahkan lebih.

Keempat perbedaan ini terangkum dalam hadits dari Abu Said al-Khudri dan Abu Hurairah r.a bahwasannya Rasulullah Saw bersabda:Seorang penyeru menyerukan (pada hari kiamat): sesungguhnya kalian hidup dan tidak akan mati selamanya, kalian sehat dan tidak akan sakit selamanya, kalian muda dan tidak akan tua selamanya, kalian bersenang-senang dan tidak akan bersedih selamanya. Itulah firman Allah Azza wa Jalla, “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.” (QS. al-A’raf: 43) (HR. Muslim No. 2837).

Kiranya keempat kelebihan ini sudah cukup untuk menjadikan kenikmatan dunia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan surga. Maka dari itu, bershabarlah atas semua ujian hidup di dunia. Tetaplah bertaqwa kepada Allah Swt. dimanapun kita berada. Allahuakhbar, keep istiqomah wahai akhi wa ukhti. Aamiin

source by : [Azam/Islampos] islampos.com
image by : memegenerator.net

Rabu, 13 April 2016

“Aku merindukanmu, O, Muhammadku”

muhammadku-2.jpg

“Aku merindukanmu, O, Muhammadku”

(karya : KH. Musthofa Bisri, “Gus Mus”)

 

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah

Menatap mataku yang tak berdaya

Sementara tangan-tangan perkasa

 

Terus mempermainkan kelemahan

Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan

Mencari-cari tangan

Lembut  wibawamu

 

Dari dada-dada tipis papan

Terus ku dengan suara serutan

Derita tangis mengiris berkepanjangan

Dan kepongahan tingkah-meningkah

Telingaku pun kutelengkan

Berharap sesekali mendengar

Merdu-menghibur suaramu

 

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

 

Ribuan tangan gurita keserakahan

Menjulur-julur kesana kemari

Mencari mangsa memakan korban

Melilit bumi meretas harapan

Aku pun dengan sisa-sisa suaraku

Mencoba memanggil-maggilmu

 

O, Muhammadku, O, Muhammadku!

 

Dimana-mana sesama saudara

Saling cakar berebut benar

Sambil terus berbuat kesalah

Qur’an dan sabdamu hanyalah kendaraan

Masing-masing mereka yang berkepentingan

Aku pun meninggalkan mereka

Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

 

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

 

Sekian banyak Abu Jahal, Abu Lahab

Menitis ke sekian banyak ummatmu

 

O, Muhammadku-selawat dan salam bagimu-

 

Bagaimana melawan gelombang kebodohan

Dan kecongkahan yang telah tenggelam

Bagaimana memerangi ummat sendiri? O, Muhammadku

 

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

 

Aku sungguh merindukanmu

345
348

KALKULASI PENETAPAN HARGA EKSPOR

01-kalkulasi-harga-ekspor.pdf
274
276

SERUAN BUMI

embun-1.jpg

Anas bin Malik ra (pembantu Rosulullah SAW) berkata bahwa bumi setiap hari mengumandangkan sepuluh seruan kepada manusia:

*_-*_-*_-**_-*_-*_-**_-*_-*_-*

*Wahai anak Adam, engkau berlari diatas punggungku dan tempat kembalimu di dalam perutku

*Engkau bermaksiat di atas punggungku dan engkau disiksa di dalam perutku

*Engkau tertawa di atas punggungku dan engkau menangis di dalam perutku

*Engkau bergembira di atas punggungku dan engkau bersedih di dalam perutku

*Engkau mengumpulkan harta di atas punggungku dan engkau menyesal di dalam perutku

*Engkau memakan barang haram di atas punggungku dan engkau dimakan belatung di dalam perutku

*Engkau sombong di datas perutku dan engkau terhina di dalam perutku

*Engkau berjalan di atas punggungku dan engkau terjatuh di dalam perutku

*Engkau berjalan di bawah sinar matahari, bulan, lampu, dan engkau berada dalam kegelapan di dalam perutku

*Engkau berjalan bersama orang banyak di atas punggungku dan engkau tinggal sendirian di dalam perutku

(disadur dari kitab syarah Nashoo-ihul 'Ibaad karya Syaikh Nawawi Al Bantani, 1815-1897 M).

biografi Syaikh Nawawi Al Bantani bisa dibaca pada laman: https://sabrial.wordpress.com/syaikh-nawawi-al-bantani-1/

*_-*_-*_-*...(silahkan download nasyid ini, gratiis)...*_-*_-*_-*

ipunk-zunaiz-jamalukum.mp3

1

105
108
135

SENYUM itu INDAH

senyum-1.jpg

Rasulullah SAW mencontohkan kepada kita untuk selalu menampakkan wajah ceria dan menyenangkan pada setiap orang yang dijumpainya meskipun beliau sendiri sedang menghadapi kesedihan dan masalah yang rumit. Senyumnya senantiasa tampak dalam setiap majelis dan pertemuan yang dihadirinya. Setiap sahabat senang bila diajak berbicara dengan beliau dan pasti mereka terkesan dengan senyuman beliau.

*  Diriwayatkan dari Imam Ahmad, at-Tirmidzi dan al-Hakim rah. bahwa Rasulullah SAW tidak pernah tertawa kecuali tersenyum.

*  Diriwayatkan dari Imam Ahmad rah. bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menceritakan sesuatu kecuali dengan tersenyum.

*  Diriwayatkan oleh Imam Thabrani rah. dari shahabat Sayyidina Abu Umamah ra. bahwa Rasulullah SAW termasuk paling banyak tersenyum di antara manusia dan juga paling baik jiwanya di antara manusia yang lain.

*  Sayyidatina Fatimatuz Zahra ra. Berkata: "Rasulullah SAW sering menggembirakan aku sampai aku tertawa".

Rasulullah SAW selalu menampakkan wajah berseri-seri dengan senyumnya yang khas setiap kali beliau bertemu dengan seseorang, beliau juga tersenyum dengan penuh gembira menyambut kedatangan orang yang baru datang dalam majelis pertemuannya. Sebagaimana yang beliau lakukan ketika menyambut kedatangan Sayyidina Ammar bin Yasir sambil tersenyum beliau berkata, "Selamat datang kepada yang baik dan tetap akan baik." (HR. at-Tirmidzi).

Imam Muslim meriwayatkan dari shahabat Jabir bin Samurah ra., ia berkata, "Para sahabat Rasulullah SAW kadang-kadang mengingat dan membicarakan berbagai peristiwa yang pernah terjadi pada zaman Jahiliyah, mereka geli tertawa, Beliau SAW pun turut mendengarkan sambil tersenyum.”

Rasulullah SAW sering juga dikerjai oleh sahabatnya dan menjadi sasaran langsung lelucon mereka. Namun Beliau SAW tidak pernah marah apalagi jengkel, bahkan Beliau SAW juga ikut tersenyum melihat tingkah laku mereka.

Berwajah manis dan penuh senyum ketika berhubungan dengan orang lain adalah bukti keramahan Beliau SAW. Lebih-lebih lagi ketika berurusan dengan orang miskin dan lemah. Karena itu, Beliau SAW pernah bersabda, "Sesungguhnya keramah-ramahan itu memperindah segala sesuatu dan bila dicabut dari padanya akan menjadikannya buruk".

Sayyidina Husain pernah bertanya kepada ayahnya, Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. tentang cara Rasulullah SAW bergaul dengan para sahabatnya maka Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. berkata bahwa: “Rasulullah SAW selalu tersenyum dan lemah lembut, tidak keras juga tidak kaku, suaranya tidak lantang, bicaranya selalu bersih dan serius, tidak pernah mencela apa pun, tidak suka memuji dengan pujian yang berlebihan, tidak selalu begurau, apa yang tidak disenangi tidak diacuhkan, dan setiap orang yang datang memerlukan sesuatu kepada beliau tidak akan diputus harapannya”.

Keramahan dan senyum Rasulullah SAW dalam setiap pergaulannya bermasyarakat membuat beliau disenangi dan dihormati oleh banyak orang sampai orang-orang yang memusuhi beliau pun menjadi segan dan hormat kepada beliau. Karena setiap kali beliau bertemu dengan orang-orang yang memusuhinya beliau tidak pernah menunjukkan wajah garang, melainkan senyum dan keramahan yang selalu beliau tampakkan.

Untuk menjadi pribadi yang disenangi banyak orang maka kita harus menampakkan wajah yang penuh dengan senyuman sekalipun kita dalam keadaan bersedih. Dengan menampakkan senyum maka akan membuat orang disekitar kita merasa bahagia dan tentram. Perlu diketahui bahwasanya sedekah yang paling murah dan mulia adalah SENYUMAN.

Demikianlah bahwa senyuman sesungguhnya merupakan rahasia diri yang memiliki banyak manfaat, baik bagi diri yang tersenyum maupun bagi orang yang diajak tersenyum. Bahkan terjalinnya suatu kebersamaan antara sesama yang membuat suasana penuh kedamaian dan kehangatan adalah karena sebuah senyuman. Sebab itu, mari kita senantiasa berusaha membiasakan diri kita agar tersenyum dengan tulus. Karena selain dapat membuat diri kita merasa bahagia, orang lain pun menjadi tertarik dengan kemuliaan sikap kita.

hadapilah perjalanan hidup kita dengan

senyuman yang tulus

 


227
230
233

Senin, 04 April 2016

Pertolongan Allah

Assalammu'alaikum wr.wb
bismillahirrahmanirrahim
alhamdulillah syukur kita kepada allah swt dan allahumma sholi 'ala muhammad wa alaalimuhammad buat baginda rasulullah saw.
pertolongan-allah.jpg
PERTOLONGAN ALLAH DATANG KEPADA ORANG YANG MENOLONG AGAMA ALLAH


Bukan berarti Allah tidak berdaya berharap pertolongan dari manusia, tetapi ini bentuk perintah sekaligus ujian bagi kita apakah kita mau mengikuti perintah Allah. Dan Allah berjanji (yang tidak mungkin ingkar) bahwa akan menolong kita jika kita menolong agama Allah.
Firman allah swt ''
Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.(QS. Muhammad:7)
''.
Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. ''Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS.Al Hajj : 40)
''.
Cara menolong agama Allah tiada lain dengan menegakan kalimat Allah di muka bumi, dengan cara berdakwah dan berjihad serta peduli dengan umat-Nya yang sedang dilanda kesulitan seperti saudara kita di Palestina. Ini jelas membantah pendapat yang mengatakan kita tidak usah repot memikirkan negara orang lain, sebab negara kita pun banyak masalah.
Justru dengan menolong negara orang lain, adalah bagian dari menoong agama Allah yang akan mendatangkan pertolongan Allah bagi negeri kita minimal berdo'a lah untuk saudara-saudara seiman dengan kita disana, semoga allah selalu memberikan kemudahan untuk kita amin.

Sumber: fans page fb RZ

Jumat, 01 April 2016

Sholat Sunnah

1. Pengertian sholat sunnah
Yang dimaksud dengan sholat sunnah adalah semua sholat selain sholat fardhu lima waktu, shalat jum'at dan shalat jenazah. Yang dimaksud dengan amalan sunnah ialah suatu amalan yang apabila dilakukan, pelakunya akan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan yang meninggalkannya tidak berdosa.

Shalat sunnah banyak macamnya, antara lain :

1.Shalat Rawatib, yaitu shakat sunnah yang mengiringi shalat fardhu baik dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardhu. Shalat rawatib yang dikerjakan sebelumm shalat frdhu disebuat shalat qabliyah, dan uang dikerjakan sesudah shalat fardhu disebut shalat ba'diyah.

Shalat rawatib tersebut adalah :

- Dua/empat rakaat sebelum zhuhur

- Dua rakaat setelah zhuhur

- Dua rakaat sesudah maghrib

- Dua rakaat sesudah isya

- Dua rakaat sebelum shalat shubuh

Dari Abdullah bin Umar ia berkata : Saya ingat dari Rasulullah SAW mengerjakan shalat dua rakaat sebelum zhuhur, dua rakaat sesudah zhuhur, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah isya dan dua rakaat sebelum shubuh. (HR. Al-Bukhori).

Keutamaan shalat sunnah rawatib dinyatakan dalam hadits-hadits berikut :

Dari Aisyah ra, dari Nabi SAW beliau telah bersabda : "Dua rakaat sebelum fajar itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya." (HR. Muslim).

"Siapa yang shalat sehari semalam 12 rakaat maka dibangunlah baginya sebuah rumah di syurga, yaitu 4 rakaat sebelum zhuhur, 2 rakaat sesudah zhuhur, 2 rakaat seudah maghrib, 2 rakaat sesudah isya, dan 2 rakaat sebelum shubuh." (HR. At-Turmudzi adn ia menyatakan bahwa hadits ini hasan dan shahih).

2.Shalat Lail, yaitu shalat yang dikerjakan pada waktu malam hari. Di antara shalat lail adalah :

Shalat witir, yaitu shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari dengan jumlah rakaat ganjil, paling sedikit satu rakaat dan paling banyak sebelas rakaat. Cara melaksanakannya boleh memberi salam tiap-tiap dua rakaat dan yang terakhir boleh satu atau tiga rakaat. Jika dilaksanakan dengan tiga rakaat maka tidak usah membaca tasyahud wala agar tidal serupa dengan shalat maghrib. Waktu pelaksanannya sesudah shalat isya hingga terbit fajar dan seyogyanya shalat witir ini sebagai penutup dari seluruh sholat pada malam hari.

Dari Abu Ayyub ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Sholat witir itu hak bagi orang muslim, barang siapa yang senang melakukan sholat witir 5 rakaat maka lakukanlah. barang siapa yang senang melakukan sholat witir 3 rakaat maka lakukanlah. barang siapa yang senang melakukan sholat witir 1 rakaat saja maka lakukanlah." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

"Lakukanlah sholat witir lima, tujuh, sembilan, atau sebelas rakaat." (HR. Al-Baihaqi dan Al-Hakim).

Dari Jabir ra : Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa yang khawatir tidak bisa melakukan sholat witir di akhir malam maka hendaklah berwitir pada permulaan malam. barang siapa yang berkeinginan untuk sholat di akhirnya maka hendaklah berwitir pada akhirnya, sebab sesungguhnya sholat pada akhir malam itu disaksikan oleh para malaikat. dan itu yang lebih afdhol." (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Dari Ali ra dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Wahai Ahlul Qur'an, shalat witirlah, sesungguhnya Allah ganjil, senang kepada ganjil." (HR. Imam lima. Hadits Shohih menurut Huzaimah).

Dari Tolq bin Ali dia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : "Tidak diperkenankan dua witir dalam satu malam." (HR. Ahmad dan Tiga imam. Hadits Shohih menurut Ibnu Hibban).

Shalat Tahajjud, yaitu shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari. Waktu yang paling baik adalah dilaksanakan sesudah bangun tidur setelah shalat isya di sepertiga malam terakhir. Jumlah rakaat sedikitnya dua rakaat dan paling banyak adalah 8 rakaat. Dalam banyak riyawat disebutkan bahwa beliau SAW shalat 8 rakaat setiap malam baik pada Ramadhan maupun di luar Ramadhan.

Firman Allah SWT : "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Israa : 79).

Dari Abu Hurairoh ra dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah sholat malam." (HR. Muslim)

Dari Jabir ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Dua rakaat yang dilakukan di pertengahan malam bisa melebur beberapa kesalahan." (HR. Dailami)

Bilal ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Hendaklah kamu senantiasa menjalankan sholat malam, sebab sesungguhnya sholat malam adalah kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang sholeh sebelummmu, pendekatan diuri kepada Allah, mencegah dosa, menghapus beberapa kejahatan dan bisa menolak penyakit yang menyerang tubuh." (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Semoga Allah memberi rahmat kepada orang laki-laki yang bangun malam, lalu menjalankan sholat dan membangunkan istrinya lalu turut sholat. bila sang istri tidak mau, maka sang suami memercikkan air di muka sang istri.

Semoga Allah meberikan rahmat kepada seorang istri yang bangun di waktu malam, lantas mengerjakan sholat dan membangunkan suaminya lalu sang suami melakukan sholat. bila sang suami tidak mau maka sang istri memercikkan air ke muka sang suami (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Bila seorang laki-laki bangun di waktu malam, lalu membangunkan istrinya, lantas mereka sholat dua rakaat maka mereka termasuk orang-orang yang banyak berdzikir (HR. Abu Dawud dan Nasa'i).

Shalat Tarawih, yaitu sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hadri pada bulan ramadhan. Hukummnya sunnah muakkad baik bagi laki-laki maupun perempuan. Waktu pelaksanaannya adalah setelah shalat isya sampai waktu shubuh. Mengenai jumlah bilangan rakaat shalat tarawih terdapat beberapa perbedaan di antara para ulama. Sebagian berpendapat 8 rakaat, sebagian lain ada yang berpendapat 20 rakaat dan 36 rakaat.

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW menganjurkan agar beribadah pada bulan Ramadhan, beliau tidak meyuruh dengan keras hanya beliau bersabda : "Barang siapa yang melakukan ibadah pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan kepada Allah, maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu." (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

Dari Aisyah ra : Sesungguhnya Nabi SAW shalat di masjid lalu orang-orang ikut shalat bersama mengikuti beliau, lalu pada malam kedua beliau shalat lagi dan orang-orang sudah banyak (yang ikut), kemudian orang-orang berkumpul pada malam ketiga atau keempat, tapi Rasulullah SAW tidak keluar menemui mereka. Ketika sudah pagi beliau bersabda:

"Saya sudah melihat apa yang kalian lakukan, tidak ada yang menghalangiku untuk keluar menemui kalian kecuali karena aku takut kalau (shalat tarawih) itu diwajibkan atas kamu semua". (HR. Muttafaq ‘Alaih).

3.Shalat 'Idain (Hari Raya), yaitu shalat sunnah pada dua hari raya, idul fitri (1 Syawal) dan idul adha (10 Dzulhijjah). Hukumnya adalah sunnah muakkad dan Rasulullah selalu melaksanakannya.

Dari Ibnu Abbas ra. sesungguhnya Nabi SAW shalat pada hari raya dua rakaat, beliau tidak shalat sebelum dan sesudahnya. (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

Dari Ummu 'Athiyyah ia berkata : Rasulullah SAW telah menyuruh kami pada hari raya Idul fitri dan Idul Adha agar kami membawa para gadis, perempuan yang sedang haidh, dan perempuan yang bertutup (memakai cadar) ke tempat shalat hari raya. Adapun perempuan yang sedang haidh mereka tidak melaksanakan sholat. (HR Al-Bukhori dan Muslim).

Shalat 'Idain boleh dilaksanakan di masjid atau di lapangan agar wanita yang sedang haidh dapat mendengarkan khutbah di lapangan tersebut.

Dalam sebuah hadits dinyatakan : Bahwa pada suatu hari raya hujan turun, maka Nabi SAW melaksanamakn shalat dengan sahabt-sahabatnya di masjid. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan AL-Hakim).

Sunnah-sunnah Shalat 'Idain

Dilaksanakan dengan berjamaah

Takbir tujuh kali pada rakaat pertama (setelah doa iftitah) dan lima kali pada rakaat kedua.

Mengangkat tangan setiap kali takbir.

Membaca tasbih di antara takbir, dengan lafazh "subhanallaah wal hamdulillaah wa laa ilaaha illallah wallaahu akbar" (Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar).

Membaca surat Al-A'laa pada rakaat pertama dan Al-Ghosyiyah pada rakaat kedua, atau surat Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al-Qomar pada rakaet kedua.

Menyaringkan bacaan takbir, Al-Fatihah dan surat.

Khutbah dua kali setelah shalat.

Khatib memulai khutbah pertama dengan sembilan kali takbir dan khutbah kedua dengan tujuh kali takbir.

Mandi dan berhias diri, memakai wangi-wangian serta mengenakan pakaian yang terbagus.

Makan sebelum sholat Idul fitri, dan tidak makan sebelum sholat Idul Adha.

Membaca takbir di luar shalat, mulai terbenam matahari hingga khatib naik ke mimbar (untuk shalat Idul Fitri), dan mulai dari shubuh hari Arafah sampai waktu ashar hari terakhir tasyrik (untuk shlata Idul Adha).

4.Shalat Khusuf dan Kusuf

Shalat Khusuf adalah shalat sunnah ketika terjadi gerhana bulan, sedang shalat kusuf adalah shalat sunnah ketika terjadi gerhana matahari.

"Dan sebagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS. Al-Fushshilat : 37).

"Sesungguhnya matahari dan bulan keduanya menjadi tanda adanya Allah dan kekuasaanNya. Keduanya menjadi gerhana bukan karena kematian seseorang bukan pula karena hidupnya seseorang. Maka apabila kamu melihat keduanya gerhana, maka berdoa'alah kepada Allah dan shalatlah hingga habis gerhana itu." (HR Al-Bukhori dan Muslim).

Pelaksanakannya boleh berjama'ah boleh pula sendiri, dengan cara-cara sebagai berikut :

Berdiri dengan niat shalat gerhana ketika takbiratul ihram, lalu membaca Al-Fatihah dan surat/ayat kemudian ruku' lalu berdiri kembali dan membaca Al-Fatihah dan surat/ayat yang kedua kali, lalu ruku', i'tidal dan sujud dua kali. Yang demikian itu terhitung satu rakaat. Kemudian diteruskan rakaat kedua seperti rakaat pertama, dan diakhri dengan salam. Jadi shalat gerhana ini dilaksanakan dua rakaat, empat kali membaca Al-Fatihah dan surat, empat kali ruku', dan empat kali sujud.

Cara kedua sama seperti cara pertama hanya saja berdiri agak lama dengan membaca surat yang panjang dan ruku'nya agak lama. Al-Fatihah dan surat dibaca dengan suara keras baik gerhana matahari atau bulan. Hal ini karena Rasulullah mengeraskan suara pada waktu shalat gerhana. Sebagian ulama berpendapat bahwa untuk gerhana bulan dengan suara keras, sedang gerhana matahari tidak dikeraskan.

Cara yang ketiga sama seperti melaksanakan shalat sunnah yang lain. Setelah shalat dilanjutkan dengan khutbah yang isinya antara lain menyuruh manusia bertaubat dari perbuatan dosa dan menyruh beramal kebaikan.

5.Shalat Tahiyyatul Masjid, yaitu shalat untuk menghormari masjid. Bagi orang yang masuk masjid disunnahkan untuk melakukan shalat tahiyyatul masjid sebanyak dua rakaat sebelum dia duduk di masjid itu (untuk i'tikaf).

Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW besabda : "Apabila salah seorang diantara kalian masuk ke masjid, maka hendaklah ia tidak duduk sebelum melakukan shalat dua rakaat." (HR. Al-Bukhori dan Muslim).

6.Shalat Dhuha, ialah sholat sunnah yang dilakukan pada waktu dhuha (mulai matahari setinggi tombak pada pagi hari sampai mendekati waktu zhuhur). Shalat dhuha sedikit-dikitnya adalah dua rakaat dan sebanyak-banyaknya adalah dua belas rakaat.

Dari Abu Hurairah ia berkata : Telah berpesan kepadaku (Rasulullah SAW) tiga macam pesan, yaitu berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan, shalat dhuha dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur." (HR. Al-Bukhori dan Muslim)

Dari Anas, Nabis SAW bersabda : "Barang siapa yang sholat dhuha 12 rakaat Allah akan membuatkan baginya istana di syurga." (HR. At-Turmudzi dan Ibnu Majah).

7.Shalat Istisqo, yaitu shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon kepad Allah SWT agar diturunkan hujan. Shalat ini dilaksanakan pada saat musim kemarau panjang.

Caranya dapat dilakukan dengan :

Dengan berdoa baik sendiri-sendiri atau beramai-ramai.

Berdoa dalam khutbah jum'at.Yang paling sempurna adalah dengan melakukan shalat istiqo. Dalam sebuah hadits :

Rasulullah SAW telah keluar pergi untuk meminta hujan lalu beliau berpaling membelakangi orang banyak. Beliau mengahadap kiblat dan beliau balikkan selendang beliau. (HR. Muslim).

Sebelum melaksanakan shalat, semua orang baik laki atau perempuan, tua muda, bahkan orang lemah pun diusahakan untuk ikut ke lapangan. Sebelum itu hendaklah salah seorang diantara mereka (tokoh) memberikan nasehat agar mereka bertaubat dari segala dosa, dan berhenti dari kezaliman dan segera beramal kebajikan.

Sebelum pergi ke lapangan hendaklah mereka berpuasa empat hari berturut-turut. Pada hari ke empat mereka menuju lapangan dengan pakaian yang sederhana. Mereka berjalan tenang serta merendahkan diri dengan penuh harap pertolongan Allah SWT. Kemudian kahtib berdiri dan berkhutbah yang dimulai dengan istighfar, hamdalah, serta syahadat seperti dalam shalat jum'at. Di dalam khutbah hendaknya khatib mengajak jama'ah untuk bertaubat dan menerangkan bahwa Allah Maha Pemurah kepada seluruh hambaNya jika hambaNya bersungguh-sungguh dalam berdoa dan memohon kepadaNya. Kemudian berdoa.

Setelah berdoa, kemudian melaksanakan shalat dua rakaat tanpa adzan dan iqomah. Pada rakaat pertama membaca surat Al-A'la setelah Al-Fatihah dan pada rakaat kedua membaca surat Al-Ghosyiyah.

8.Shalat Istikharah, ialah shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon petunjuk kepada Allah atau dipilihkan antara beberapa pilihan yang paling baik untuk dilaksanakan.

Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah SAW mengajarkan kami minta petunjuk dalam perkara-perkara yang penting. Beliau bersabda : "Jika salah seorang di antara kamu menghendaki suatu pekerjaan maka hendaklah ia shalat dua rakaat lalu berdoa." (HR. Al-Bukhori).

Sumber: mahluqbumi.blogspot.com