Cari Blog Ini fbfoksia.blogspot.com

Selasa, 29 November 2016

Panggilah dengan Sebutan yang Sesuai Bahasa Arab

BERBAGI INFO PENTING

assalammu'alaikum
bismillah

di kutip dari buku berjudul ''dibawah lindungan rasulullah saw'' karangan H. Abdul Aziz Sukarnawadi, Lc. MA. (Halaman 254).
.....,Para ulama seringkali mengingatkan bahwa nama-nama allah swt tidak hanya 99, melainkan lebih dari itu, bahkan tak terhingga. dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa ''AH'' juga merupakan salah satu nama-nama allah swt yang tak tercantum dalam 99 asma' husna. Imam al-Bajuri mengatakan dalam kitabnya, Tuhfah al-murid'ala jauharah at-Tauhid :
''Hendaklah seseorang yang sedang sakit menyebut ''ah'', karena telah diriwayatkan bahwa ah adalah salah satu nama ALLAH swt. dan janganlah ia mengatakan ''AKH'', karena itu salah satu nama SETAN.''
selain ah, imam Fakhruddin ar-razi dalam tafsirnya, mafatih al-Ghaib juga menyebutkan lebih dari 20 dalil bahwa HU juga bagian dari nama-nama Allah swt. ia juga menyebutkan bahwa jumlah nama-nama allah swt ada sekitar seribu nama.
ALLAH SWT, berfirman : yang artinya ''dan allah memiliki nama-nama yang mulia (Asma'Husna)'' dalam Q.S Al-A'raf ayat 180.
Syekh Muhammad bin al-Qasim al-Qandusi (331=beliau adalah ulama terkemuka di Aljazair yang wafat pada tahun 1861), dalam kitabnya, Syarab ahl ash-shafa menekankan bahwa ayat diatas sama sekali tidak menyebutkan angka 99, sehingga nama-nama allah swt tidaklah terhingga............

catatan : diharapkan kepada kita semuanya karena sudah tahu maka, ketika memanggil saudara/i kita secara langsung, via telphon atau sms, untuk dapat diperhatikan kata-katanya, karena akhi dan ukhti itu bahasa arab maka janganlah disingkat-singkat. lebih afdhol dibaca atau ditulis secara lengkap, agar tidak menjadi salah arti seperti yang sudah dijelaskan diatas,,,walaupun sebenarnya bukan itu maksud dari perkataan kita.
#syukron.
#created by : wtrm
#source by : dibawah lindungan rasulullah saw

☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

Rabu, 16 November 2016

Sosok Yang Berbakti kpd Orang Tua-nya


Assalammu'alaikum Wr.Wb
bismillah


Kisah Uwais Al-Qarni : Hikmah Taat Kepada Ibu Pada zaman Rasulullah Muhammad saw, ada seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni yang tinggal di negeri Yaman. Uwais Al-Qarni merupakan seorang fakir dan yatim. Ia hidup bersama ibunya yang lumpuh dan buta. Uwais Al-Qarni yang bekerja sebagai penggembala domba hanya cukup untuk makan ibunya dari hasil usahanya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin. Uwais Al-Qarni dikenal sebagai anak yang taat beribadah dan patuh pada ibunya. Ia pun sering kali puasa. Uwais Al-Qarni ingin Bertemu Rasulullah Saw. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya sering bertemu dengan Nabi Muhammad Saw., sedangkan ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Suatu ketika Uwais Al-Qarni mendengar bahwa Nabi Muhammad giginya patah karena dilempari batu oleh musuhnya, Uwais Al-Qarni segera menggetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw. sekalipun ia belum pernah bertemu dengan Nabi. Kerinduan Uwais Al-Qarni untuk menemui Rasulullah saw. makin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw. dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia juga rindu mendengar suara Nabi saw., kerinduan karena iman. Pada suatu hari Uwais Al-Qarni datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinya dan mohon izin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni sangat terharu ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “Pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan jika telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.” Betapa gembira mendengar ijin yang diberikan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat dan berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah untuk menemui Rasulullah Saw.. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw. yang ingin dijumpainya. Namun ternyata saat itu Nabi tidak berada di rumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra., istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw., tetapi Nabi saw. gagal dijumpainya. Ketaatan Uwais Al-Qarni terhadap Pesan Ibunya Dalam hati Uwais bergolak perasaan ingin menunggu sampai bertemu dengan Nabi, sementara ia ingat pesan ibunya agar ia cepat pulang ke Yaman. Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauan kuatnya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Setelah Nabi pulang dari medan pertempuran. Sesampainya di rumah, Nabi saw. menanyakan kepada Siti Aisyah ra. tentang orang yang mencarinya. Siti Aisyah ra., menjelaskan bahwa memang benar ada yang mencarinya, tetapi karena lama menunggu, orang itu segera pulang kembali ke Yaman karena ibunya di rumah sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa orang itu adalah penghuni langit. Nabi menceritakan kepada para sahabatnya, “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengah talapak tangannya.” Nabi menyarankan, “Apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfar darinya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.” Khalifah Umar ra. dan Ali ra. Bertemu Uwais Al-Qarni  Waktu terus berganti. Suatu ketika, Khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw. tentang Uwais Al-Qarni, sang penghuni langit. Sejak saat itu setiap ada khalifah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra. dan Ali ra. selalu menanyakan tentang perihal Uwais Al Qarni. Suatu hari rombongan kafilah itu pun tiba di Kota Madinah. Melihat ada rombongan kafilah yang baru datang dari Yaman, segera Khalifah Umar ra. dan Ali ra. mendatangi mereka dan bertanya apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, kebetulan dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, Khalifah Umar ra. dan Ali ra. segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni. Sesampainya di perkemahan tempat Uwais berada, Khalifah Umar ra. dan Ali ra. memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang Shalat. Setelah mengakhiri Shalat-nya dengan salam, Uwais menjawab salam Khalifah Umar ra. dan Ali ra. sambil mendekati kedua sahabat Rasulullah saw. tersebut dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra. dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk melihat  tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni. Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Memang benar seperti sabda Nabi saw. bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra. dan Ali ra. menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban itu, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra. memohon agar Uwais membacakan doa dan istighfar untuk mereka. Uwais merasa enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “Sayalah yang harusnya meminta doa pada kalian.” Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, “Kami datang ke sini untuk mohon doa dan istighfar dari Anda.”  Akhirnya Uwais Al-Qarni  berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu, Khalifah Umar ra. menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Namun Uwais menolak dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.” Wafatnya Uwais Al-Qarni  Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni meninggal dunia. Anehnya, pada saat akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebut untuk memandikan. Saat mau dikafani, di sana pun sudah banyak orang-orang yang menunggu untuk mengafaninya. Saat mau dikubur, sudah banyak orang yang siap menggali kuburannya. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusung jenazahnya. Penduduk Kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “Siapakah sebenarnya Uwais Al-Qarni itu? Bukankah Uwais yang kita kenal hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari pekerjannya hanya sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi oleh Allah Swt., hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.” Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi saat wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni, hal itu disebabkan oleh permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra. dan Ali ra. agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya penduduk Yaman mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw., bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit. (HR. Muslim dari Ishak bin Ibrahim, dari Muaz bin Hisyam, dari ayahnya, dari qatadah, dari zurarah, dari Usair bin Jabir)

Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/08/kisah-uwais-al-qarni-hikmah-taat-kepada.html

Kamis, 03 November 2016


Iblis Menjumpai Nabi Musa a.s

assalammua'alaikum wr.wb
aku berlindung kepada allah dari godaan setan yang terkutuk

suatu hari, ketika nabi musa a.s sedang duduk sendiri, iblis datang dengan menggunakan peci. begitu sudah dekat jaraknya dengan nabi musa a.s
dia membuka pecinya dan memberi salam.
''siapakah engkau?'' tanya nabi musa a.s
''aku iblis'' jawabnya
''semoga allah tidak mendekatkanmu (pada ku). ada apa denga peci itu?
''dengannya lah aku menutup hati bani adam.''
''coba beri tahu aku, dosa apa yang dapat membuatmu berkuasa terhadap diri seseorang?''
lalu iblis menjawab ''ketika seseorang mengagumi dirinya sendiri, merasa banyak beramal, dan menganggap dosa-dosanya sedikit. wahai musa, jangan
engkau berduaan dengan seorang wanita yang tak halal bagimu, karena setiap lelaki yang berduaan dengan wanita, aku sendiri yang akan menemaninya,
buka anak buah ku.'' kata iblis
''berhati-hatilah kalau kau berjanji (NAZAR) kepada allah, karena setiap yang berjanji kepada allah, aku sendiri yang akan menggodanya, buka teman-temanku
yang akan menengahi antara janji dan penetapannya. juga, kalau engkau berpikir ingin sedekah, cepat lakukanlah, sebab setiap orang yang berpikir ingin
sedekah, maka juga aku sendiri yang akan mempengaruhinya, bukan teman-temanku.'' kata iblis lagi
setelah itu ia (iblis) pergi, ia menyesal dan menggerutu pada dirinya sendiri,''aduhai, aku telah memberi tahu musa hal-hal yang tidak diketahui oleh keturunan adam.''17
pada kesempatan lain, nabi musa a.s sedang bermunajad kepada allah swt., iblis datang berusaha menggoda, tetapi ditegur oleh salah satu malaikat,''apa yang kau
inginkan darinya sementara dia sedang memohon kepada tuhanya?''
''aku ingin darinya apa yang ku inginkan dari adam, ayahnya,'' jawab iblis saat tidak berhasil
ibn umar meriwayatkan bahwa iblis pernah mendatangi nabi musa a.s  dan berkata,''kau adalah orang yang telah dipilih allah dengan risalah-nya dan orang yang diajak
bicara oleh-nya. aku telah banyak berdosa, dan sekarang aku ingin bertobat, maka tolong aku berilah aku syafaat agar tuhan berkenan mangampuniku.''
nabi musa a.s pun berdo'a kepada allah, kemudian allah swt berfirman,''wahai musa aku terima hajatmu ....'' nabi musa a.s pun segera menjumpai iblis dan mengatakan
bahwa tobatnya dapat diterima, asalkan dia berkenan sujud terlebih dahulu terhadap kuburan nabi adam a.s., namun iblis langsung marah, kesombongan selalu menguasai
dirinya.dengan penuh kecongkakan, dia berkata kepada nabi musa a.s.,''ketika nabi adam hidup aku tidak berkenan sujud terhadapnya, apalagi ketika dia sudah mati.''19

kutipan : 17.al-jaza'iri, al-nurul mubin, h.305 dan 19.al-durr al-mantsur, 1:51.
source by : buku dengan judul perjumpaan dengan iblis (membongkar rahasia sosok yang di usir dari langit dan dituhankan dibumi, karangan Muhammad Syahir Alaydrus, 2013
image by : ukhtiindonesia.com
edited by : WtRm

#Nasihat Agar kita terhindar dari bujuk rayu IBLIS dan bala tentaranya
#bila ada salah mohon beri komentar yang mendukung, kepada allah kami mohon ampun
#ayo saling mengingatkan dalam kebaikan dengan penuh kesabaan :):):)